Ayah Ibu, Terima Kasih…
Orang tua adalah dua orang yang paling berjasa dalam kehidupan kita, dua orang yang telah mendidik dan membesarkan kita dengan penuh kasih sayang. Perjuangan dan pengorbanan mereka berdua untuk kita sangatlah besar, tak sedikitpun kita bisa menyamai perjuangan dan pengorbanan itu untuk mereka seberapa keras kita mencoba.
Tugas kita sebagai anak adalah “Birul Walidain” atau berbakti kepada kedua orang tua. Kita lihat kutipan dari ayat dari Surah Al-Lukman:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) terhadap kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah, bahkan menyusukan pula selama kurang lebih 2 tahun. Maka dari itu bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku sajalah tempat kamu kembali”. (Q.S. Luqman [31]: 15)
Betapa besar jasa kedua orang tua yang telah membesarkan, mendidik dan merawat kita. Apakah kita sampai hati jika membiarkannya begitu saja tanpa ada rasa terima kasih yang tulus selama ini?
Jangan suka menyakiti kedua orang tua. Apalagi membentak mereka dengan cara yang kurang arif. Coba lihat kebaikan mereka selama ini?
“Ridho Allah SWT. ada pada ridho kedua orang tua dan kemurkaan Allah SWT. ada pada kemurkaan orang tua.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim)
Selain apa yang sudah saya sampaikan di atas, apa saja sih yang bisa kita lakukan untuk kedua orang tua kita?
· Berbicara yang bisa menyennagkan hati orang tua
· Tidak melupakan orang tua jika tidak tinggal bersama orang tua
· Melakukan apa yang diridhoi orang tua
· Menghormati pilihan orang tua
· Merawat orang tua di usia senja
· Memberikan kehidupan yang layak
· Membuat bangga orang tua
· Memprioritaskan dan selalu mendoakan orang tua
· Bertutur kata yang baik
· Dan masih banyak yang mesti kita paham untuk mempersembahkan yang terbaik bagi mereka.
“Orangtua mana yang tak ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya? Pasti tidak ada, atau kalaupun ada, mungkin hanya nol koma sekian persen aja, dengan catatan mungkin ada yang salah dengan orangtua tersebut.”
Mari kita sejenak melihat pengorbanan dan perjuangan dari:
Dari Sisi Ibu :
Bisakah Kita Merasakan Penderitaan Ibu Ketika Sedang Mengandung ?
Ibu yang telah mengandung kita selama 9 bulan, di mana dalam waktu sembilan bulan itulah dia merasakan kesensaraan luar biasa. Setiap harinya dia membawa beban berat di dalam perutnya, sehingga membuatnya tidak nyaman ketika berjalan, duduk, tidur, bahkan melakukan aktivitas lainnya.
Selama sembilan bulan itu pula Ibu selalu merasa takut dan khawatir akan
keadaan kita. Namun, tanpa ragu dan terus melangkah, menjaga kita dengan
hat-hati agar kita tetap sehat dan tersenyum di dalam kandungan.
Tahukah Siapa Orang Yang Paling Bahagia Ketika Kita Lahir?
Tahukan kita bahwa orang pertama yang paling bahagia ketika kita lahir adalah Ibu, kemudian Ayah. Seandainya saja kita bisa melihat jelas ketika itu, senyum bahagia mereka menghiasi ruangan tempat di mana kita dilahirkan. Kenyataan bahwa kita lahir dengan selamat adalah harapan menjadi kenyataan yang dibumbui dengan perasaan bahagia dan penuh syukur.
Ingatkah Ketika Kita Terbangun Tengah Malam dan Menangis?
Ketika kita masih bayi, kita sering menangis di tengah-tengah malam, kemudian Ibu terbangun menggendong dan menghibur kita. Ayah pun ikut terbangun dan membantu untuk menghibur, bahkan terkadang menggantikan Ibu untuk menggendong kita.
Dari Sisi Ayah:
Saya menyebutnya dengan Hero In Silent.
Ya, dialah seorang Ayah. Yang siap menghadapi segala sesuatu untuk melindungi keluarganya. Tak merasakan sakit yang di derita ketika bekerja. Tak kenal lelah dan selalu bisa menyembunyikan kesusahannya supaya terlihat ceria di hadapan istri dan anaknya .
Sewaktu kecil saat salah satu teman menjahili kita, Ayah selalu menjadi pahlawan. Ayah sering kali membelikan mainan sebagai oleh-oleh. Ayah sering mengajari kita untuk menjadi anak yang bertanggung jawab, tangguh, dan kuat. Ayah selalu menjadi pendamai saat kita bertengkar dengan saudara kita. Ayah Ibu, mereka berdua begitu tulus menjaga dan merawat kita hingaa saat ini.
Bisakah Kita Merasakan Beratnya Cucuran Keringat Ayah ?
Ibu lebih sering berada di rumah dan menyiapkan segala keperluan rumah untuk suami dan anak-anaknya. Sedangkan Ayah, dia bekerja dengan penuh kegigihan dan tak peduli seberapa lelahnya tubuh, sampai tak sadar keringatnya menetes dan bercucuran. Semua dilakukan untuk mencukupi kebutuhan keluarga, untuk Ibu, dan untuk masa depan kita.
Tahukah Siapa Orang Yang Paling Bahagia Ketika Kita Bahagia ?
Ketika
kita bahagia, cita-cita yang kita impikan terwujud dan kita menjadi orang
sukses untuk pertama kalinya, orang tualah yang paling bahagia dan bangga atas
kesusksesan kita.
Sekarang,
sudahkah kita berusaha membahagiakan orang tua?
Jawabannya ada di tangan kita !!!
Komentar
Posting Komentar