Lupakan Sejenak Lelahmu
"Kau hancur berkali-kali, tetapi tumbuh berkali-kali lipat, menjadi macam-macam bentuk"
Seiring berjalannya waktu, kicauan burung semakin terdengar jauh, hari-hari terasa sepi padahal banyak orang lalu lalang hadir di sekitar kita. Entahlah, mungkin kita sedang tidak baik-baik saja dengan kondisi jiwa. Tidak stabil menentukan arah dan tujuan hidup, lelah dengan aaa yang sudah terjadi atau beban yang tak lagi ringan untuk kita nikmati. Sudahlah...
Yuk, bikin segelas teh atau kopi kesukaanmu. Duduk dulu, kau perlu sandaran di kursi senyaman hati dan pikiranmu yang sedang bahagia, meski sederhana. Saling diam dan mencoba berdamai dengan diri sendiri tanpa sandiwara.
Kau tumbuh dewasa, dengan lelah yang bertambah. Mungkin kau sudah lupa bahwa setiap hari ada hikmah yang harus dipelajari, kesempatan jarang datang dua kali dan seorang petuah pun dengan ikhlas memberimu nasihat, jangan sesalkan hari ini.
Apapun lelahmu, jika kau sadar bahwa ada hikmah di dalamnya maka kau bisa justru bersemangat, tidak lagi bersembunyi dengan ketakutan dan kekhawatiran yang ada di isi kepalamu. Lelah, karena kau mau berjuang dengan apa yang sedang kamu lakukan. Berharap kebaikan di setiap apa yang sudah kita usahakan.
Lelah, akan berubah menjadi lillah jika ada pondasi kuat, iman yang tebal dan ketenangan batin yang melimpah.
Ibadah adalah salah satu sarana untuk kita bersahabat dengan lelah. Kau tidak sendirian. Sama juga orang di luaran sana merasakan hal yang tak senikmat duniamu.
Tapi, tengoklah sejenak dengan berbagai macam aktivitas pekerjaan apapun yang sedang mereka lakukan, bisa jadi kamu tak kuat untuk melakukannya. Coba sejenak keluar dari zona pemikiranmu sendiri.
Buang rasa egois yang masih mengerak dihati, basuh dengan air wudhu jika perlu, harapannya kembali bersinar dengan rona wajah ceria tanpa memperdulikan apa arti sebuah kelelahan jiwa.
Orang akan menemukan jalannya dan senang dengan dunianya ( pekerjaan ) maka lambat laun rasa lelah semakin tipis bahkan tak terasa hilang dari pandangan diri.
"Menjadi kuat bukan berarti kamu tidak pernah lelah. Itu hanya berarti kamu memiliki kekuatan untuk bangkit kembali setelah beristirahat."
Agar napas dan selera hidupmu semakin tidak terburu-buru atau salah tempat,maka perlu sejenak menata kembali harapan yang akan kita jajaki.
Aku tahu ini akan sangat melelahkan, tapi apa tidak lebih melelahkan jika kita terpenjara pikiran dengan berusaha kembali ke masa lalu?
Jangan! Masa lalu biarlah berlalu, harapan akan jauh bermakna jika kita bisa memilah dan memilih mana yang sesuai dengan kata hati dan kemauan prinsip kita.
Penolakan, rasa tak nyaman, kegelisahan atau warna pelangi yang sudah singgah di hati kita berupa teguran untuk lebih dewasa. Terkadang trauma, menjadi kambing hitam yang dipersalahkan, padahal justru diri ini yang perlu dibenahi. Kau tahu, dirimu adalah rumah tempat dirimu berteduh dari sumber penyebab timbulnya lelah. Entah bersumber dari diri yang tak kunjung baik-baik saja, pertengkaran hati dan pikiran atau kondisi keluarga yang kurang harmonis.
Hadapilah, semakin kau terima keadaan adalah bukti kau tumbuh menjadi orang yang ikhlas, melepaskan dan meresapi suasana yang ada untuk dibicarakan nanti.
"Kita dan rangkaian resah dan bahagia, dengan segudang luka dan kecemasan, diberkahi Semesta memiliki kekuatan dalam diri."
Isilah halaman-halaman kosong yang belum terjadi dengan menyambut kejutan. Ya, kejutan yang membuatmu respons terhadap dunia nyata yang penuh lelah. Ini itu telah kau coba, ini itu punya tujuan dan maksud tertentu. Pertanyaannya adalah apakah itu sudah benar jalanmu?
Jangan protes dengan lelah yang hinggap di keseharianmu. Anggap saja itu adalah kejutan. Tak dapat dipungkiri, setiap kisah yang telah kau lalui adalah bukti bahwa kau mampu bertahan untuk segera menepi. Berpikir lagi untuk evaluasi diri, karena banyak orang terdekat menunggu kehadiran kita. Jika kita mudah lelah, apa kata dunia?
Tapi, terserah anda. Tidak memaksa untuk urusan stamina dan menjaga kehebatan diri. Kau tahu kapan berhenti, kapan waktu berjalan dan berlari.
Masih tentang kejutan, Bisa jadi dalam sekejap mata bisa membuatmu paham makna hidup. Pekerjaan atau mengupayakan kebahagiaan orang lain terutama orang tua adalah hal yang sejujurnya melelahkan. Tapi, tak apa tak sebanding dengan jerih payahnya mereka berjuang untuk kita, iya untuk kita anaknya.
Apa yang sedang kau rasakan ketika lelah terus terusan mendampingimu?
Iya, iya tenang! Aku mengerti kok. Cuma aku mau kau tahu, butuh waktu "jeda" untuk bisa menaklukkan mahkluk yang bernama lelah.
Lelah pergilah, sini kau duduk dulu bersamaku. Sejenak melunakkan hati yang sedang terluka bahkan tersakiti dengan keadaan yang tak terduga.
Inilah kejutan, yang lagi-lagi membuatmu belajar tanpa henti. Ujian datang kemudian belajar bukan belajar dulu baru ujian, ingat ini kehidupan bukan sekolahan.
Apa yang harus kita lakukan?
- Istirahat secukupnya, bangkit kembali setelah dirasa cukup pulih. Kau sendiri yang tahu, kapan harus bertindak dan berhenti sejenak
- Tanamkan mindset yang baik-baik saja, ingat! Kita adalah apa yang kita pikirkan.
- Lelah itu biasa, wajar asalkan sesuai dengan kehendak hatimu, itu pilihanmu, tanggung jawablah.
- Jangan suka menyalahkan keadaan, menyalahkan diri sendiri tau tak mau menerima kenyataan. Sebab itu adalah salah satu sumber kelelahan jiwa dan batinmu.
- Semakin dewasa, semakin lelah menghadapi dunia. Tapi berbeda dengan orang yang sudah menemukan dunianya sendiri.
- Lelah? duduklah, Istirahatlah!
Terima kasih,
Sudah bertahan selama ini, meski patah hati, patah semangat pernah kau rasakan
Terima kasih, sudah berkenan kembali berjuang
Semoga lelahmu akan terbayar dengan kebanggaan...
Komentar
Posting Komentar