Tentang Rindu
"Jika ada saatnya kita tidak bisa bersama, pertahankan aku di hatimu. Aku akan tinggal di sana selamanya."
Tentang sebuah kerinduan yang takkan padam jika dilupakan. Begitu sempurnanya Allah menciptakan mahkluk yang bernama rindu dalam hati.Tak bisa dipisahkan dengan pasangan dan orang-orang terkasih meski raga tak bersama lagi, walau rindu tak mampu terobati tetapi masih ada jiwa yang terhubung dengan hati.
Hati itu seperti lilin, rindu untuk dinyalakan!"
Ketika jarak dan waktu memisahkan kita saat ini, percaya akan ada hati yang selalu setia menjaga hubungan baik.
Kepada Tuhannya, Rasulnya, Ketaatan kepada-Nya serta apapun yang terbaik bagi kita.
Tak hanya itu, menjaga hatiku dan hatimu, serta menjaga hati setiap orang yang pernah berbuat baik kepada kita, semuanya.
Aku tahu, skenario Tuhan pasti yang terbaik. Masalahnya adalah tentang rindu yang perlu dipelihara dengan baik, dipadukan dengan rasa yang tak biasa, bergejolak dengan hati, jiwa dan pikiran yang terkadang sulit untuk menyatu.
Itulah dahsyatnya sebuah Rahasia Ilahi. Yang perlu kita pahami maksudnya dan kita pelajari maknanya.
Think before doing!
Ketika diuji dengan tak bersamanya kita dengan orang yang kita kasihi, maka di sinilah letak kedewasaan kita mulai berperan. Mampu menjaga hati atau tetap egois terhadap diri sendiri?
"Apakah ada yang lebih baik daripada merindukan sesuatu, ketika kamu tahu itu dalam jangkauan?"
Allah Maha Tahu. Percayalah!
Maka tiba saatnya jika mampu untuk menahan "rasa" dalam diri. Aku tahu itu memang berat dilakukan, tapi lagi-lagi hidup terus berjalan. Tak pantas jika selamanya menjadi seorang pecundang. Bukankah hidup itu harus dinikmati?
Maka nikmatilah hidupmu dengan sewajarnya, asal hati dan jiwamu bahagia. Lakukanlah dan berhati-hatilah.
"Ada sebuah harapan di dalam kerinduan, yakni sebuah pertemuan dalam kenyataan."
" Doa tidak meminta. Itu adalah kerinduan jiwa. Itu adalah pengakuan setiap hari atas kelemahan seseorang. Lebih baik dalam doa memiliki hati tanpa kata-kata daripada kata-kata tanpa hati." - Mahatma Gandhi.
Mungkin sebagian dari kita setuju dengan apa kata petuah tersebut. Karena letak kerinduan ada di hati dan jiwa.
❤️ Hati selalu merasakan betapa indahnya kebersamaan dan petualangan,
💡Pikiran membuat kita seolah selalu ingat dalam rekaman jejak hadirnya kita bersama orang-orang terkasih
💦 Dan masih ada jiwa yang sanggup untuk tetap bertahan menunggu datangnya hari dan menyambut pertemuan itu menjadi nyata.
Maka, Pandailah menjadi hati dan komunikasi. Ya, hanya itu yang bisa kita persembahkan kepada mereka sebagai wujud nyata menyambung silaturahmi antar sesama.
"Jauh di mata tapi terasa sangat di dekat di hati."
"Mungkin suatu hari nanti kita akan bertemu lagi sebagai karakter dalam cerita yang berbeda, semoga kita bisa berbagi seumur hidup."
Semoga...
Lantas apa yang mesti kita lakukan?
- Percayakan semuanya kepada Allah Swt Sang pemilik skenario terbaik kehidupan
- Saat tak bersama orang-orang terkasih maka menjaga hati adalah jalan terbaik mempertahankan suatu hubungan
- Jalani, ikhlaskan dan nikmati setiap proses kehidupan yang sedang kita jalani, mungkin ini cara Allah menjadikan kita lebih dewasa dan mengangkat derajat ke tempat yang lebih baik.
- Berdoa dan usaha jangan kita lupakan untuk selalu menjaga kerinduan kita kepada siapapun, terlebih kepada rindu kembali kepada Allah Swt dengan hati yang tenang
Insyaallah, semoga dimudahkan...
Komentar
Posting Komentar